Pages - Menu

Minggu, 11 April 2021

Ditutupnya divisi mobile phone LG

Ditutupnya divisi mobile phone LG tentunya membuat orang sedikit kaget. Sedikit kaget karena memang sedikit orang yang menggunakan HP smartphone LG. Dan memang itulah menjadi alasan utama mereka menutupnya. Apa yang menyebabkan hp smartphone LG tidak diminati masayarakat Indonesia pada umumnya? Berikut 2 opini.

1. Strategi pemasaran yang tidak unik atau khusus.
Tidak seperti Xiaomi atau OPPO/VIVO yang menentukan arah strategi marketing mereka secara khusus atau unik maka LG tidak menentukan kebijakan yang cukup menarik perhatian masyarakat. Mereka cenderung untuk menggunakan strategi marketing sama seperti produk elektronik mereka yang memang mumpuni.
Xiaomi dengan jaringan penjualan online dan basis komunitas. OPPO/VIVO dengan insentif sales yang menarik serta penjualan offline yang banyak sampai ke pelosok. Apakah anda mengingat penawaran LG?

2. Ketutup merk Samsung.
Sebagai brand merek asal Korea Selatan maka ada aroma persaingan sebagai merek pride atau kebanggaan negara tetapi Samsung yang lebih berani praktek head to head dengan iPhone dan tetap fokus menciptakan Smartphone yang sangat berkualitas.

Tapi apapun alasannya merek LG masih salah satu yang terkuat di dunia elektronika.

Selasa, 06 April 2021

Cara developer game meraup keuntungan dan menghindari pembajakan.

 Berikut adalah hasil pengamatan cara developer game meraup keuntungan dan menghindari pembajakan.

1. Game harus terhubung dengan internet. Terhubung internet atau online ini selain bisa melakukan pengecekan data pemain juga digunakan untuk mengirimkan data AI dan game experience lainnya dari semua aktivitas dalam game selain dari si pemain secara real time.

2. Game sebaiknya multiplayer secara online. Hal ini untuk menambah keseruan dan untuk memberikan perbandingan antar pemain sehingga kekurangan atau keuntungann bermain dapat diganti dengan fitur yang diterangan no.3-54 di bawah ini.

3. Game menggunakan customisasi skin/atribut pada item dalam game yang bisa dibeli.

4. Untuk no.3 usahakan dengan menggunakan sistem probabilitas seperti gacha, roulette, dsb. Ketika anda sudah mengeluarkan banyak uang dan skin dari item belum didapat maka akan sangat tanggung jika berhenti. Hal inilah yang diharapkan.

5. Untuk no.3 usahakan skin/atribut selain tampilan juga meningkatkan kemampuan item atau item menjadi spesial. Disinilah sering disebut dengan istilah Pay To Win.

6. Update berkala. Untuk menyegarkan sistem dan melihat peluang meta permainan dirubah dengan modifikasi no.3 di atas. Hal ini akan memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan kembali.



Senin, 05 April 2021

Ninja Heroes, ketika game harus top up berjuta-juta demi memenangkan pertarungan dalam game.

Waktu zaman Naruto booming pasti apapun yang berbau tentang Naruto akan sering mendapat perhatian para penyuka anime atau manga tersebut termasuk game-game berbagai platform yang bertemakan Naruto, tidak terkecuali game ini.

Game ini termasuk game in app purchases dengan pay to win yang sangat kental. Bayangkan kalau kita menilik dari seorang streamer dengan nama Youtube Channel Windah Basudara yang hampir menamatkan game ini setidaknya sudah habis hampir atau sampai puluhan juta itupun belum tamat juga.

Sejujurnya game-game semacam ini bagi saya sangat wajar untuk melakukan sistem pemasukan seperti itu. Pertama karena pasarnya memang ada dan kedua demi menghindari pembajakan dan kecurangan lain yang merugikan.

Masih ingat ketika generasi 90an sangat bebas dan variatif dalam bermain game karena dengan hanya membeli CD/DVD bajakan. Dan semua itu sudah tidak bisa lagi dilakukan sekarang karena semua game terkoneksi online.


Sabtu, 03 April 2021

Alasan saya menjadi fans yang sudah ogah mengeluarkan uang bagi JKT48

Alasan saya menjadi fans yang sudah ogah mengeluarkan uang bagi JKT48.

1. Tidak mau mendukung pacar atau tunangan orang padahal ada aturan anti cinta sebagai member. 
(Kasus riska amelia dan nabila fitriana alias lala)

2. Fandom JKT48 didominasi sebagian orang. Sebagian yang vokal atau aktif di media sosial, biasanya 1 atau 2 orang-orang tersebut bahkan tidak segan untuk nge bully fans lain yang tidak sependapat (nyebut yg lain red wots) atau jadi polisi wota. Sebagian lagi dengan modal finansial yang besar untuk mendapatkan waro mutlak. Sebagian lain jadi opinion leader bahkan dengan menjilat ludah sendiri untuk kepentingan pribadi.

3. Kinerja manajemen JKT48 yang sama sekali tidak ada peningkatan. Standar ganda, inkonsistensi dan tidak peduli sama konsumen dalam hal ini fans adalah hal-hal yang sering dilakukan oleh manajemen.

Katanya fans masa ga dukung grup yang diidolakannya. Saya masih bisa bantu dengan doa dan harapan saja serta dukungan lain yang masih murah. Masih banyak juga fans dengan modal ngidol yang besar mau membiayai pacar orang dan saya pribadi berterima kasih terhadap fans seperti ini.

Tapi tidak semua member demikian. Sesuai dengan Titah Fans Berpengaruh Youtuber Wota no 27 tuan Tyo..bla bla bla bahwa kita harus menanamkan prinsip "member sudah punya pacar"

Kok jadi fans lemah amat/salty/cringe. Pasti kurang waro nih. Ah baperan. Yang statement gini pasti yg suka bully di media sosial. Tapi memang harus diakui saya tidak berada di level fans lain. 

Harap diperhatikan saya tidak menganjurkan fans lain untuk ikut dengan prinsip seperti tulisan ini. Silakan anda biayain pacar orang kalau itu buat anda senang.

Senin, 21 Desember 2020

Kesalahan Fatal Manajemen JKT48

Pendahuluan

Wabah pandemi corona covid-19 mulai menerjang dunia sejak Desember 2019. Semua orang pada awalnya tidak waspada akan hal tersebut termasuk korporasi dan perusahaan. Nyatanya pandemi sangat memukul sektor industri-industri yang memanfaatkan kumpulan orang banyak seperti hiburan dan pariwisata. Kenapa demikian? Karena kumpulan orang banyak beresiko sangat tinggi menularkan penyakit covid-19.

 
Bagaimana dengan JKT48 yang bisnisnya notabene sangat tergantung akan hal tersebut? Tentu saja terdampak. Lockdown atau PSBB memaksa JKT48 menghentikan operasional theater mereka yang mengakibatkan hilangnya pemasukan yang sangat besar. Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah manajemen JKT48 sempat menyusun rancangan strategi untuk menghadapi situasi yang sangat genting itu? Menurut pendapat saya dengan melihat kinerja JKT48 selama ini JKT48 tidak mempunyai rancangan dan rencana yang bagus.

Memang JKT48 mempunyai opsi melakukan kegiatan secara live streaming atau melalui konten-konten mereka. Tapi sialnya JKT48 tidak mempunyai modal di dunia maya atau online tersebut karena memang JKT48 tetap fokus di layanan offline atau fans harus hadir di event atau acara mereka. Mulai dari theater, handshake event, jkt48 circus (temus fans di daerah), dan event-event lainnya. Manajemen JKT48 tidak memberikan perhatian lebih pada apa yang disebut fenomena media sosial. Konten mereka sangat terbatas website mereka sangat tidak mudah dan tidak menyenangkan untuk diakses. Lupakan soal social media marketing yang nyata-nyata mereka sangat terhambat di daerah tersebut (mengacu pada views, engagement serta parameter lainnya). Padahal fans dari dulu sangat menyarankan untuk memperbaiki kinerja social media mereka.


Keanehan yang Aneh

Di pertengahan 2020 kemarin ada langkah manajemen JKT48 yang sangat aneh. JKT48 melangsungkan rekrutmen pemilihan calon member baru generasi 10. Kenapa aneh? Karena di saat pandemi ketika sektor ekonomi terpukul sangat parah dan tidak adanya kepastian kapan berakhir yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan JKT48 malah melakukan sebuah langkah yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Apakah iya mereka mempunyai modal untuk merekrut banyak orang? Bagaimana dengan faktor keselamatan para peserta dan tentunya staff JKT48? Bagaimana mengelola dan proyeksi keuangan dengan member sebanyak itu di masa depan? Itulah kenapa saya sebut Keanehan yang Aneh. Pertanyaan selanjutnya muncul. Apakah itu semata untuk konten? Apakah hanya untuk menarik perhatian fans?  Apapun tujuan rekrutmen tau pemilihan member baru tersebut sepatutnya tidak dilakukan pada saat-saat ketidakpastian tinggi.


Kesalahan Fatal

Seperti telah diketahui pada akhirnya generasi 10 terkena PHP (pemberi harapan palsu) oleh manajemen JKT48. Mereka gagal debut dan akhirnya dibubarkan dikarenakan memang tidak ada modal untuk hal tersebut. Orang bilang rekrutmen seperti itu mengandung resiko gagal untuk calon peserta. Tidak semudah itu ferguso. Karena ini menyangkut reputasi JKT48 itu sendiri. Mana ada perusahaan yang mau bekerja sama dengan perusahaan yang ceroboh seperti itu. Dan secara moral itu adalah tindakan yang tidak baik dengan memberikan harapan kepada anak-anak kemudian dijatuhkan begitu saja.