Pages - Menu

Tampilkan postingan dengan label Android. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Android. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Februari 2017

Branding Samsung gagal? (kolom opini)

Anda pasti sering membaca atau mendengar hal ini:
"Dapatkan di appstore dan googleplay"
"Untuk iPhone dan Android Phone"

Selalu yang menjadi patokan adalah sisi dari Apple dan Android atau iPhone dan Android Phone. Bukan Apple dan Samsung atau bahkan merek lainnya. Samsung tidak bisa mewakili Android atau branding sebagai kekuatan penyeimbang atau kekuatan saingan. Dan Android phone tidak identik dengan Samsung. Kalau saja Blackberry masih berjaya mungkin bisa jadi yang disebutkan menjadi 3 item.

Terlepas dari apakah tujuan Samsung di pasar smartphone, sebagai pemain besar membawa Android dalam sistem maka branding sebagai kekuatan tersendiri menurut pendapat saya gagal. Walaupun sebenarnya tidak atau belum terpengaruh pada pasar mereka tapi segala kemungkinan bisa saja terjadi. Bisa saja merek atau brand lain yang menggunakan Android semakin menguat atau bisa saja Google akhirnya menguatkan dengan Google Phone.

Samsung paham benar dengan ketergantungan sistem operasi Android ini. Oleh sebab itu dia mulai menjual dengan sistem opersi bikinannya sendiri yaitu Tizen.

Pertanyaan di masa depan adalah apakah branding tersebut sukses dengan munculnya kalimat "Temukan di AppStore, GooglePlay dan TizenStore"?

Satu lagi hal yang bikin hal tersebut susah dilakukan adalah Apple hanya mengeluarkan 1 brand smartphone yaitu iPhone sedangkan Samsung mempunyai varian smartphone yang banyak bahkan untuk kelas premium mereka.

Bagi saya seharusnya Samsung menentukan "The One and The Only Brand" smartphone mereka, Bisa jadi mereka gunakan Galaxy Phone atau sPhone dengan catatan diperkuat oleh sistem operasi yang sudah mumpuni.

Demikian kolom opini saya :)

Senin, 20 Juni 2011

Blackberry versus Android, Apple

Akhir-akhir ini diberitakan mengenai tekanan kepada Blackberry dari Android dan Apple, Dikabarkan bahwa Blackberry mulai kewalahan dalam persaingan tersebut dan berpengaruh terhadap margin keuntungan dan penurunan kinerja keuangan. Contoh yang paling kentara adalah tidak cemerlangnya kinerja produk Blackberry Playbook Tablet. Saya sebenarnya terkejut tidak terkejut mendengar kabar tersebut. Kalau di luar negeri saya meyakini bahwa kabar tersebut benar adanya, tapi kalau di Indonesia saya masih memperkirakan bahwa Blackberry masih cukup baik dikarenakan pasar yang masih ada dan belum sepenuhnya terserap (waterfall product maturity strategy). Tapi bagaimanapun juga trend luar negeri masih menjadi patokan perkembangan industri IT. Saya hanya mau memberikan saran kepada Blackberry mengenai strategi operasional/generik baru perusahaannya agar bisa meningkat kembali. Dengan postingan pada blog ini jika pihak Blackberry memahami dan menjalankan...boleh dong kita menerima reward....hehehe :).
Berikut beberapa strategi:
1. Blackberry harus mengikuti irama permainan Android dan Apple dalam pengembangan aplikasi.Orang tertarik Android dan Apple karena aplikasinya yang sangat beragam dan terpublikasi dengan baik serta rata-rata gratis. Berbeda dengan Blackberry yang hanya mengandalkan fitur BBM saja.Dan dalam kampanye iklanpun seharusnya andalkan aplikasinya jangan selalu nama brand Blackberry yang mencirikan eksklusifitas.
2. Blackberry bisa mengeluarkan handphone dengan spesifikasi fisik ramping atau tipis serta sangat efisien dalam memberikan layar luas pada handphone.
3. Berikan gebrakan baru selain teknologi BBM.