Pages - Menu

Selasa, 27 Maret 2012

Ayo Maju Aplikasi dan Konten Indonesia

Beberapa saat yang lalu ramai dibicarakan mengenai layanan OTT (Over The Top) dengan pemain seperti Google, Yahoo, Facebook, Twitter dan layanan lainnya yang mendominasi broadband data internet di Indonesia. Semua pegiat Telekomunikasi terutama para operator tentunya memahami dengan benar fenomena perkembangan yang terjadi. Ketika jaringan harus senantiasa ditingkatkan seiring dengan besarnya permintaan dengan layanan OTT maka ada baiknya juga untuk mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk membangun jaringan tersebut. Namun pada kenyataannya jaringan yang sudah dibangun tersebut sebagian besar digunakan untuk menikmati layanan OTT tersebut dan operator telekomunikasi tidak merasakan besarnya manfaat dan keuntungan dari infrastruktur yang terbangun dimana pada kasus lain infrastruktur dapat meningkatkan pendapatan bagi mereka yang mengembangkannya, disinilah ketimpangan tersebut terjadi. Analoginya hampir mirip begini..ada cafe/restoran menyediakan WIFI gratis, tapi ternyata yang datang hanya memesan minuman dan memakai jam internet yang lama..sedangkan mereka harus menyediakan internet dengan kualitas yang baik dan menambah kapasitas tempat..jika tidak, unsur layanan mereka berkurang dan mempengaruhi kedatangan pengunjung.

Singkat kata dari beberapa sumber yang dikutip dari detikcom ada beberapa langkah dalam menghadapi masalah ketimpangan tersebut. Dengan bahasa yang saya sederhanakan langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah bisa dengan pembagian keuntungan dengan pemain dari OTT tersebut, bentuk yang lain adalah operator melakukan penawaran paket data internet dengan berbagai ketentuan dan langkah lain adalah operator bisa bekerjasama dengan pemain OTT tersebut dalam membangun jaringan. Namun ada yang menarik yang dikemukakan oleh Direktur Utama PT. Telkom Rinaldi Firmansyah seperti dikutip dari detikcom yang menyatakan bahawa "Jangan cuma orang lain yang bisa masuk ke industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi juga mesti bisa masuk ke yang lain," ujarnya. Antisipasi akan tergerusnya income data dari OTT juga dilakukan oleh Telkom. Menurut Rinaldi, pihaknya bahkan sudah jauh-jauh hari mengantisipasi. “Telkom sudah mengantisipasi tren OTT ini dengan memasuki bisnis TIME (Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment) termasuk membangun konten untuk Speedy, inkubasi bisnis melalui Bandung Digital Valley, memperkuat PayTV-IPTV yang akan bisa multi-screen, konten musik dengan MelOn, portal PlasaMSN, dan beberapa lainnya,” paparnya.
Bagi saya pernyataan tersebut juga mengandung arti bahwa aplikasi dalam negeri juga harus dikembangkan dan ditingkatkan dan harus mampu bersaing dengan konten atau aplikasi luar yang udah ada. Bahasa kerennya adalah kita menerapkan strategi 'Blue Ocean Strategy' dimana kreativitas dan inovasi merupakan kunci dalam berusaha.  Dan tentunya Telkom pun dapat mendorong aplikasi-aplikasi atau konten lokal yang ada sehingga jaringan data yang ada benar-benar dirasakan dimanfaatkan oleh kalangan sendiri.

Nah kalau tadi agak serius, mari kita menuju yang menggembirakan :)

Berlanjut dari bahasan aplikasi, maka tentunya konten-kontennya adalah original dan legal untuk di-download. Dengan demikian tidak perlu ada kekhawatiran bahkan kalaupun UU seperti SOPA, PIPA dan ACTA (* semacam UU tentang konten ilegal, anti pembajakan, sensor, dan perilaku berinternet) diberlakukan di Indonesia. Usaha ini juga akan berkontribusi positif dalam melawan pembajakan terhadap karya musik, karena permintaan untuk hal yang ilegal tersebut dapat dikurangi.
Tampilan antarmuka website MelOn dengan alamat http://www.melon.co.id menunjukkan profesionalitas serta dirancang dengan menarik

Salah satu aplikasi tersebut adalah aplikasi untuk download lagu "MelOn" baik dalam website atau mobile application. Dengan hanya Rp. 8.000,00 anda bisa mengunduh secara legal banyak lagu kesayangan anda baik dari dalam negeri ataupun mancanegara seperti yang sedang populer selama 7 hari masa layanan (untuk keterangan biaya klik di sini). Sistem pembayaran pun tergolong mudah dengan menggunakan pulsa atau dibayarkan pada rekening speedy anda (untuk keterangan lebih lanjut klik di sini).


Antarmuka aplikasi MelOn pada web browser terdiri konten musik untuk streaming contoh petikan lagu dan plihan download (otomatis berbayar) untuk menikmati lagu seutuhnya, aplikasi ini dapat dinikmati dari widget blog MelOn (terdapat dalam blog ini).

Dengan menggunakan aplikasi ini tentu saja anda memberikan penghargaan terutama pada artis-artis nasional atas hasil karya mereka dan juga dengan tidak download dari link gratisan ilegal. ...Si Ayu makan ketan, minumnya dengan susu kental, Jangan kita beli bajakan, mari kita beli yang halal.... Nah..tunggu apalagi..kemudahan sudah tersedia tinggal kebijksanaan dan semangat kita dalam menyikapi dan  tentu saja memakainya. Selamat mendukung dan maju aplikasi dan konten Indonesia. :D



Video pendukung, tutorial pemakaian aplikasi MelOn:





"Semua usaha ke arah yang positif harus dilakukan, menganjurkan adalah langkah awal sederhana 
setelah menerapkan dari diri sendiri."
-sayaketik.blogspot.com-

"A strong positive mental attitude will create more miracles than any wonder drug."
    -Patricia Neal-
(from quotationspage.com)

Sabtu, 03 Maret 2012

Perbandingan masa ke masa (waktu)

Di berbagai komunitas online seperti forum online, blog, sosial media dan lain-lain sekarang ini sering dibahas perbedaan-perbedaan antara waktu seseorang muda (dewasa pada saat ini) dengan apa yang dikomsumsi anak-anak dan remaja pada masa atau saat sekarang ini. 

Misalkan tentang serial TV dimana dulu ada serial-serial yang menarik (menurut orang dewasa saat ini) dibandingkan tontonan anak sekarang ini. Bahkan yang paling ekstrim adalah pada soal lagu..mereka membandingkan  Freddy Mercury dengan Justin Bieber ataupun membandingkan The Beatles dengan LMFAO. Bahkan ada yang lebih lucu..ketika anak-anak mendengarkan lagu yang dibawakan ulang oleh grup paduan suara yang ada pada serial TV 'Glee' dan dilain waktu mereka mendengarkan versi aslinya maka mereka bereaksi bahwa yang dinyanyikan oleh grup paduan suaralah yang lebih terdengar bagus daripada versi aslinya. Tentu saja para orang dewasa menjadi kesal...

Tapi bagaimanapun juga era pada masa saat itu dan saat sekarang pastinya jauh berbeda. Apa yang dikonsumsi anak-anak dan remaja pada saat ini dipengaruhi juga oleh keadaan sekitar yang lebih maju. Anak-anak dan remaja mendapatkan informasi yang jauh lebih cepat dan beragam serta relatif lebih mudah didapatkan dalam berbagai saluran komunikasi yang tersedia pada saat ini. Jadi sikap mempertanyakan selera musik atau apapun yang dikeluhkan orang dewasa terhadap generasi baru ini menurut saya ada rasa kecemburuan dan sedikit iri. Situasi itupun mungkin dialami oleh mereka sendiri pada saat mengagumi sesuatu dan orang dewasa pada saat itu tidak menyukainya atau mempertanyakannya, hanya bedanya media untuk melakukan itu pada waktu itu cenderung tidak ada.

Bagaimanapun waktu terus berputar dan sejarah dapat kembali terulang. Hanya sikap kedewasaan, kebijaksanaan serta kasih dan perdamaian yang mampu menyelaraskan dan menjembatani setiap pemikiran dari masa ke masa secara harmonis.

Ada suatu hal :)