Pages - Menu

Tampilkan postingan dengan label prinsip. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label prinsip. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Februari 2017

Peraturan sangat ketat tentang konten video yang diunggah ke dunia maya (contoh: youtube)

Belum ada yang menyadari kalau konten video yang kita buat lalu diunggah atau di"upload" ke dunia maya seperti ke youtube dan sebagainya haruslah bebas dari pelanggaran, menuruti etika dan prinsip legal yang berlaku.

Secara sederhana maksudnya adalah setiap video yang kita buat konten atau isinya harus benar-benar adalah hasil kreasi sendiri (baik konten utama atau pelengkap seperti musik) dan kalaupun ada orang atau benda maka harus dapat dipastikan memperoleh izin dari orang atau yang punya atau mengeluarkan benda tersebut (jika memang harus). Apalagi kalau anda tercatat sebagai seorang profesional atau menggunakan akun dari sebuah entitas profesional apalagi anda seorang yang biasa berkarya dengan video misalnya seorang Youtuber.

Yang paling kentara adalah konten musik. Konten musik itu jelas ada copyright atau perjanjian untuk menggunakan musik. Begitu anda menggunakan lagu atau musik tertentu dan ketahuan maka video anda pasti langsung diturunkan. Melakukan cover atau menyanyikan lagu orang kemudian diunggah atau upload ada etika dan kaidah-kaidahnya.

Jadi kalau anda ingin membuat suatu video ada baiknya adalah benar-benar hasil kreasi anda hasil pemikiran anda dan anda bertindak secara original, tidak ada 1 produkpun terekspos (supaya lebih aman).

Tapi tetap teruslah berkarya sambil anda juga mencari-cari tahu bagaimana legalitas suatu produk video dengan membaca perjanjian-perjanjian seperti dengan youtube.


Minggu, 02 Maret 2014

Sebuah prinsip sederhana dari sang Walikota

Hari itu ada peresmian Taman Musik Bandung di Jl. Belitung Bandung. Berbagai macam musisi bandung turut memeriahkan pembukaan sebuah sarana yang memfasilitasi insan musik bandung untuk berkarya. Sebuah ide atau terobosan yang bagus dari Bapak Walikota Bandung Bpk. Ridwan Kamil. Kalau berita tentang pak Ridwan Kamil sebagai tokoh pembaharu yang ingin mewujudkan Bandung Juara tentunya sudah banyak diberitakan. Jadi tidak aneh beliau menciptakan sesuatu yang segar bagi kota bandung salah satunya taman musik ini.

Ada hal menarik di Taman Musik Bandung. Salah satunya ini:
sumber: @aerzeta

Tulisan "Jauhi narkoba, dekati Melody JKT48" memang pernah diungkapkan dalam akun twitter pak walikota @ridwankamil.
Pertanyaanya adalah kenapa konteks kalimat ini terkesan sangat tidak formal dan seperti penuh candaan dan sederhana?

Jawabannya ada dalam diri atau prinsip dari beliau sang walikota. Kang Emil (sapaan akrab untuk pak walikota Bpk. Ridwan Kamil). Pernah suatu ketika ada yang mengkritik beliau melalui akun twitter mengapa memberi nama Taman Jomblo untuk sebuah taman di kota bandung. Karena menurut sang pengkritik penggunaan kata itu lebih menyiratkan suatu semacam sindiran atau yang tersisihkan. Kemudian pak walikota menjawab bahwa ide itu muncul justru dari keinginan untuk membuat semua bahagia tidak ada niatan untuk mendiskriditkan sesuatu hal, lebih kepada hal yang unik dan membuat tersenyum (fun and happy). Dan beliau juga menyiratkan bahwa terlampau serius kalau hanya kata Jomblo dianggap ingin menyindir atau bermakana negatif. Sebuah prinsip yang sederhana bukan?

Demikian juga dengan tanda pajangan atau hiasan di Taman Musik Bandung yang terdapat dalam foto di atas. Bagi saya setelah melihat penuturan kang Emil menjawab kritikan tentang Taman Jomblo maka tulisan itu bisa saya cerna secara sederhana. Mungkin bukan seorang Melody JKT48 yang menjadi fokus utama tetapi sesuatu hal yang positif yang dapat diambil. Jadi bagi saya tulisan itu menjadi "Jauhilah narkoba, dan dekati apa yang menjadi kesenangan anda yang positif". Dan ingat jangan terlamapu serius terhadap apa yang seharusnya tidak serius. Hidup sudah cukup sulit jadi jangan mempersulit diri lagi. Have a nice day :)!